SATUAN
ACARA PENYULUHAN
PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Oleh
:
Kelompok
5
Bella
Vionita
Frengki
Gressy
Gazella
Meyria
Sintani
Naveriana
Nitsa
YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN TINGKAT 1A
Tahun
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok bahasan : Hidup Sehat
Sub pokok bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sasaran :
Masyarakat Mendawai
Hari / tanggal : Sabtu, 25 Mei 2013
Tempat :
Rumah Ketua RT Mendawai
Pukul :
08.00 – 08.35
Penyuluh :
Mahasiswa STIKES Eka Harap Palangkaraya
A.
Tujuan
·
Tujuan
khusus :
a. Tersedianya
pedoman pelaksanaan program PHBS Kabupaten/Kota
percontohan untuk meningkatkan
cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat.
b. Terlaksananya pengembangan Kabupaten/Kota
percontohan program
PHBS
c.
Meningkatnya cakupan
rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat
d.
Meningkatnya
Desa/Kelurahan dan Kabupaten/Kota Sehat
·
Tujuan
umum :
a. Acuan
bagi lintas program dan lintas sektor dalam rangka pengembangan
b. program
PHBS percontohan untuk meningkatkan cakupan rumah tangga
c. berperilaku
hidup bersih dan sehat secara bertahap dan berkesinambungan
d. menuju
Kabupaten/Kota Sehat.
B.
Materi
( terlampir )
1. Pengertian
PHBS
2. Ciri-ciri Rumah Sehat
3. Indikator dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
4. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat
5. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
C.
Media
·
LCD
·
Leaflet
D.
Metode
penyuluhan
·
Simposium
·
Diskusi (Tanya jawab)
E.
Setting
Tempat
F.
Pengorganisasian
:
1) Moderator : Carita Wahyuni
2) Penyuluh : Antika Dewi Indria Puspita
3) Fasilitator : Dian Imansari
4) Observer : Fadilah Choirotin Lutfaidah
G.
Rincian
Tugas Pengorganisasian
1. Moderator :
·
Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam.
·
Memperkenalkan diri
·
Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
·
Menyebutkan materi yang
akan diberikan
·
Memimpin jalannya
penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
·
Menulis pertanyaan yang
diajukan peserta penyuluhan.
·
Menjadi penengah
komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
·
Mengatur waktu kegiatan
penyuluhan
2. Penyuluh :
·
Menggali pengetahuan
keluarga tentang pengertian diet seimbang bagi lansia
·
Menjelaskan materi
mengenai diet seimbang bagi lansia
·
Menjawab pertanyaan
peserta
3. Fasilitator :
·
Menyiapkan tempat dan
media sebelum memulai penyuluhan
·
Mengatur teknik acara
sebelum dimulainya penyuluhan
·
Memotivasi keluarga
klien agar berpartisipasi dalam
penyuluhan
·
Memotivasi keluarga
untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan kesempatan bertanya
·
Membantu pembicara
menjawab pertanyaan dari peserta
·
Membagikan leaflet
kepada peserta di akhir penyuluhan
4. Observer :
·
Mengobservasi jalannya
proses kegiatan
·
Mencatat perilaku
verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan saat berlangsung
H. Kegiatan
penyuluhan
No.
|
Waktu
|
Kegiatan
|
|
Pembicara
|
Peserta
|
||
1.
|
5
menit
|
Pembukaan
|
1) Menjawab
salam
2-5) Mendengarkan
dan Memperhatikan
|
15
menit
|
Isi
1.
Pengertian
Pola Hidup bersih dan Sehat (PHBS)
2.
Ciri-ciri
Rumah Sehat
3.
Indikator
dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
4.
Tujuan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat
5.
Manfaat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
|
1) Mendengarkan
dan memperhatikan
|
|
3.
|
10
menit
|
Evaluasi
|
1) Bertanya
2) Menjawab
|
4.
|
5
menit
|
Penutup
1) Menyimpulkan
materi
2) Memberi
salam
|
1) Mendengarkan
2) Menjawab
salam
|
I. Evaluasi
·
Warga Desa Bumi Kendedes dapat
menjawab beberapa petanyaan seperti berikut :
1.
Apakah pengertian PHBS?
2.
Apakah 10 indicator PHBS?
3.
Bagaimana Klasifikasi PHBS?
4.
Siapa saja yang menjadi sasaran
PHBS?
·
Evaluasi pemograman
1. Peserta
hadir di tempat penyuluhan Tepat waktu. Yaitu jam 08.00 WIB
2. Penyelenggaraan
Penyuluhan dilakukan di balai Desa Bumi Kendedes
3. Pengorganisasian
penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
satu minggu sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan)
4. Tidak
ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
5. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
6. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
7. Hasil
: Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh
MATERI
PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT
A. Definisi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap,
dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan
Kesehatan Masyarakat (Depkes, 2008).
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga
atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat (Depkes, 2008).
Perilaku Hidup Berih Dan Sehat (PBHS) adalah
sebagai wujud operasional promosi kesehatan merupakan dalam upaya mengajak,
mendorong kemandirian masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat (Ekasari, 2008).
Berdasarkan beberapa defenisi PHBS adalah
upaya untuk mewujudkan kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu
melaksakan perilaku hidup bersih dan sehat.
B.
Ciri-ciri Rumah Sehat
Ada 5 ciri-ciri rumah
sehat menurut Notoadmodjo (2007) sebagai berikut:
1.
Bahan bangunan
Bahan bangunan terbuat dari lantai ubin
atau semen, dinding terbuat dari tembok, atap rumah terbuat dari genteng atau
seng.
2.
Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi
yaitu untuk menjaga agar aliran udara dalam rumah tersebut tetap segar, untuk
membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri, untuk menjaga agar ruangan
rumah selalu tetap dalam kelembaban yang optimum.
3.
Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang
cukup, tidak kurang dan tidak
terlalu banyak.
4.
Luas bangunan rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus
cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus
disesuaikan dengan
jumlah penghuninya.
5.
Fasilitas-fasilitas dalam rumah sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai
fasilitas-fasilitas yaitu penyediaan air bersih yang cukup, pembuangan tinja,
pembuangan air limbah, pembuangan sampah, fasilitas dapur, ruang berkumpul
keluarga.
C. Indikator
Dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1.
Pertolongan
Persalinan oleh Tenaga Kesehatan --- Pertolongan persalinan pada ibu yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, paramedis lainnya) sebagai
penolong pertama dalam proses lahirnya janin bayi, pemotongan tali pusat dan
keluarnya plasenta.
2.
Bayi
diberi ASI Sejak Lahir sampai berusia 6 bulan --- Bayi yang berumur 0-6 bulan
yang mendapat ASI sejak lahir sampai umur 6 bulan tanpa makanan tambahan.
3.
Mempunyai
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan --- Setiap pendudukmempunyai jenis pembiayaan
pra-upaya seperti Askes, Jamsostek/Astek, Asuransi Perusahaan/Kantor, dan Dana
Sehat.
4.
Ketersediaan
Air Bersih --- Sumber air minum rumah tangga yang berasal dari sumber air dalam
kemasan, leding, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung minimal
berjarak 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah.
5.
Ketersediaaan
Jamban --- Rumah tangga menggunakan jamban leher angsa dengan tangki septik
atau lubang penampungan sebagai pembuangan akhir.
6.
Kesesuaian
Luas Lantai Dengan Jumlah Penghuni --- Luas lantai rumah yang ditempati dan digunakan
untuk keperluan sehari- hari dibagi dengan jumlah penghuni minimal 9 m².
7.
Lantai
Rumah Bukan Dari Tanah --- Lantai rumah yang digunakan dari permanen atau
lantai papan (rumah panggung).
8.
Makan
Buah Dan Sayur Setiap Hari --- Anggota keluarga yangberumur 15 tahun keatas
mengkonsumsi sayur dan buah dengan perimbangan minimal 2 porsi sayur dan 3
porsi buah atau sebaliknya 3 porsi sayur dan 2 porsi buah selama 7 hari dalam
seminggu.
9.
Melakukan
Aktivitas Fisik Setiap Hari --- Anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas
yang melakukan aktivitas seperti olah raga selama 10 menit, setiap hari minimal
5 hari dalam satu minggu.
10. Tidak Merokok di Dalam Rumah --- Anggota
keluarga yangberumur 15 tahun ke atas tidak ada yang merokok didalam rumah
setiap hari/kadang-kadang.
D.
Tujuan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat
Menurut Ekasari, dkk (2008) Tujuan perilaku
hidup bersih dan sehat di masyarakat sebagai berikut:
1.
Masyarakat
mampu mengupayakan lingkungan sehat
2.
Masyarakat
mampu mencegah dan mangatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya
3.
Masyarakat
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk penyembuhan penyakit dan
peningkatan kesehatannya.
4.
Masyarakat
mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat untuk pencapaian PHBS
di rumah tangga, seperti penyelenggaraan posyandu, jaminan pemeliharaan
kesehatan, tabungan ibu bersalin dan sosial ibu bersalin, ambulan desa,
kelompok
5.
Pemakaian
air dan pembersihan jamban.
E.
Manfaat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Menurut Ekasari, dkk (2008) Manfaat Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai berikut:
1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan
tidak mudah sakit.
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat.
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat dialihkan
untuk pemenuhan gizi keluarga, biaya
pendidikan
dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.